Rabu, 03 Februari 2010

bab 4

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian.
Berdasarkan tujuan penelitian, maka desain yang akan digunakan adalah penelitian komparatif, yaitu one group pre and post test design yaitu setiap subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian di observasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2003)




Keterangan :
R : Responden
O1 : Observasi atau pengukuran sebelum dilakukan kompres hangat
1 : Inervensi
O2 : Observasi atau pengukuran sesudah dilakikan kompres hangat


4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi adalalah keseluruhan dari obyek penelitian atau obyek yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2002).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi keperawatan yang mengalami dismenoroe
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2003). Dengan keterbatasan waktu biaya, dan tenaga maka tidak mungkin peneliti meneliti keseluruhan individu atau objek dalam populasi, untuk itu maka dilakukan pengambilan sampel. Sampel yang dipakai mahasiswi program studi ilmu keperawatan yang mengalami dismenoroe.
4.2.3 Besar sampel
Dalam penelitian ini yaitu yang diambil dari sebagian populasi berdasarkan tanda yang mempunyai pengaruh terbesar pada variabel yang diteliti (Nursalam, 2003). Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang.
4.2.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Pemilihan dengan sampel dengan cara ini merupakan jenis probabilitas yang paling sederhana. Untuk mencapai sampling ini setiap elemen diseleksi secara random (acak). Jika sampling frame kecil, nama bisa ditulis pada secarik kertas, diletakkan di kotak, diaduk dan diambil secara acak setelah semuanya terkumpul. Misalnya, kita ingin mengambil sample 36 orang dari 40 populasi yang tersedia, maka secara acak kita mengambil 36 sampel melalui lemparan dadu atau pengambilan nomor yang telah ditulis.


4.3 Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2002).
4.3.1 Variabel Independen
Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel independen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui hubunganya atau pengaruhnya terhadap variabel lain (Nursalam, 2003).Dalam penelitian ini sebagai variabel independen adalah pemberian kompres hangat.
4.3.2 Variabel Dependen
Variabel Dependen (tergantung) adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam,2003).Dalam penelitian ini Y1 : nyeri menstruasi (dismenoroe) sebelum diberi kompres hangat, Y2 : nyeri menstruasi (dismenoroe) sesudah diberi kompres hangat.
4.3.3 Definisi operasional
Definisi operasional perbedaan nyeri pada saat menstruasi (dismenoroe) sebelum dan sesudah diberi kompres hangat pada mahasiswi keperawatan fakultas ilmu kesehatan universitas kadiri tahun 2009.
1. pemberian kompres hangat pada mahasiswi yang mengalami dismenoroe adalah pemberian air hangat yang dimasukam kedalam botol kaca dan diletakan pada perut bagian bawah selama 20-30 menit parameternya suhu air hangat 430 C- 460 C, botol yang terbuat dari kaca, dilakukan selama 20-30 menit, tempat pengompresan pada perut bagian bawah, suhu lingkungan 36-38 C, dengan menggunakan alat ukur checklist hasil yang diperoleh berupa data dengan kriteria 1 : ya 0 : tidak.
2. Nyeri menstruasi (dismenoroe) sebelum diberi kompres hangat adalah nyeri dan rasa tidak nyaman menjelang atau selama menstruasi parameternya 0 : tidak nyeri, 1-3 : nyeri ringan : secara obyektif pasien dapat berkomunikasi dengan baik. 4-6 : nyeri sedang : secara obyektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukan lokasi nyeri, dapat mendiskripsikanya, dapat mengikuti perintah dengan baik. 7-9 : nyeri berat : 7-9 : secara obyektif pasien tidak dapat mengikuti perintah, tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri, tidak dapat mendiskripsikanya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi. 10 : nyeri sangat berat : pasien tidak dapat berkomunikasi, memukul.dengan alat ukur kuesioner dan skala ordinal dengan kriteria 0 : tidak ada nyeri, 1: nyeri ringan, 2 : nyeri sedang, 3 : nyeri berat, 4 : nyeri sangat berat.
3. Nyeri menstruasi (dismenoroe) sesudah diberi kompres hangat adalah nyeri dan rasa tidak nyaman menjelang atau selama menstruasi parameternya 0 : tidak nyeri, 1-3 : nyeri ringan : secara obyektif pasien dapat berkomunikasi dengan baik. 4-6 : nyeri sedang : secara obyektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukan lokasi nyeri, dapat mendiskripsikanya, dapat mengikuti perintah dengan baik. 7-9 : nyeri berat : 7-9 : secara obyektif pasien tidak dapat mengikuti perintah, tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri, tidak dapat mendiskripsikanya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi. 10 : nyeri sangat berat : pasien tidak dapat berkomunikasi, memukul.dengan alat ukur kuesioner dan skala ordinal dengan kriteria 0 : tidak ada nyeri, 1: nyeri ringan, 2 : nyeri sedang, 3 : nyeri berat, 4 : nyeri sangat berat.
4.4 Bahan Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan bahan penelitian yaitu data responden, botol yang berisi air hangat, handuk.
4.5 Instrument Penelitian
4.5.1 Instrument perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberi konpres hangat
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah checklist drngan metode observasi.

NO Kriteria Sebelum Kriteria
Aspek Ya Tidak Ya tidak
1 0

Tidak nyeri Tidak nyeri
2 1-3
(nyeri ringan) Secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik
3 4-6
(Nyeri sedang) - Secara obyektif pasien mendesis
- menyeringai dapat menunjukan lokasi nyeri
- Dapat mendiskripsikanya
- Dapat mengikuti perintah
4 7-9
(nyeri berat) -secara obyektif pasien tidak dapat mengikuti perintah
- dapat menunjukan lokasi nyeri dan dapat mendiskripsikanya
- masih respon terhadap tindakan
- tidak dapat diatasi dengan alih posisi,nafas panjang dan distraksi
5 10
(sangat nyeri) Pasien tidak dapat berkomunikasi
Sumber : skala nyeri bourbanis

4.5.2 Uji validitas dan reabilitas
Uji validitas dan reabilitas dilakukan sebelum alat ukur digunakan untuk penelitian. Pengujian validitas yang digunakan pada instrumen penelitian ini adalah Content validiy : yaitu konsep validitas yang mengacu pada kemampuan instrument untuk mengukur konsep (Sugiono, 2006)
4.6 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Kesehatan pada mahasiswi Program Studi Keperawatan pada bulan April 2009.
4.7 Prosedur Pengambilan dan pengolahan data
Sebelum dilakukan penelitian, peneliti mengumpulkan semua responden sesuai dengan kriteria inklusi untuk mendapatkan maksud dan tujuan penelitian. Setelah mendapat penjelasan, responden mengisi inform consent sebagai tanda bersedia diteliti. Pada waktu responden yang mengalami nyeri menstruasi , kuesioner diberikan secara individu sebelum dilakukan kompres hangat selain itu dilakukan oleh observasi oleh peneliti kemudian dilakukan kompres hangat pada perut bagian bawah selama 15 menit. Setelah diberikan kompres hangat dilakukan pengumpulan data menggunakan instrumen yang sama dengan pengumpulan data sebelum diberi kompres hangat.
4.7.1 Pengolahan data
Pengolahan data adalah suatu proses pendekatan subyek dan proses pengolahan karakter subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2003). Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan coding, editing, scoring dan tabulating.
4.7.1.1 Editing
Setelah quesioner diisi oleh responden dan ditarik kembali oleh peneliti lalu peneliti melakukan editing yaitu peneliti memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan untuk keperluan proses berikutnya (Hidayat, 2007)
4.7.1.2 Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode angka terhadap data untuk mengklasifikasi jawaban responden menurut macam-macamnya Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan data dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam penggunaan kode dibuat daftar kode dan artinya dalam satu buku (Code Book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Hidayat, 2007)


4.7.1.3 Skoring
yaitu memberi skor terhadap item-item yang perlu diberi skor. Nilai tertinggi dari semua item pertanyaan adalah 4 dan nilai terendah adalah 0.
4.7.1.4 Tabulating

Yaitu penyusunan data dalam bentuk tabel Untuk penilaian pertanyaan dinilai oleh peneliti sesuai dengan skor.Kemudian jawaban dari semua pertanyaaan dibandingkan dengan jumlah semua pertanyaan dan dikalikan dengan 100%.



Keterangan :
P : Prosentase
X : Skor Perolehan
Y : Skor Maksimal

4.8 Tehnik Analisa Data
4.8.1 Teknik Analisis Univariat
Pengukuran hasil variabel independent yaitu pemberian kompres hangat apabila jawaban ya nilai 1 (satu) dan jawaban tidak nilainya 0 (nol).jumlah jawaban yang benar dibandingkan dengan jumlah soal dikalikan 100% atau dengan rumus :
N = x 100 %


Keterangan:
N : Prosentase
Sp : Frekuensi jawaban benar
Sm : Jumlah soal seluruhnya
Hasil prosentase dari pengolahan data menurut Arikunto (2003) diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria:
a. prosentase 50-100 % : melakukan kompres hangat
b. prosentase 0-49 % : tidak melakukan kompres hangat
Kemudian penyajian data hasil penelitian dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Kemudian diinterpretasikan atas data tersebut selanjutnya dilakukan analisa (pembahasan) terhadap subvariabel yang diteliti hasil pengolahan data dibuat dalam bentuk presentase kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan skala sebagai berikut :
100 % = seluruhnya
76-99 % = hampir seluruhnya
51-75 % = sebagian besar
50% = setengahnya
26-49 % = hampir setengahnya
1-25 % = sebagian kecil
0 % = tidak satupun
4.8.2 Teknik Analisis Bivariat (Hubungan Varibel Independen dan Dependen)
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Untuk mencari data perbedaan nyeri pada saat menstruasi (dismenoroe) sebelum dan sesudah diberi kompres hangat pada mahasiswi progran studi ilmu keperawatan fakultas ilmu kesehatan tahun 2009, kemudian dihitung dengan menggunakan uji mann whitney karena skala dalam penelitian ini menggunakan skala nominal dan skala ordinal, informasi ini bertujuan untuk menyampaikan ada tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti. Uji ini menggunakan derajat kebebasan p < 0,05 artinya ada hubungan yang bermakna dua variabel, maka Ho ditolak.
Keputusan Analisa:
1). Bila nilai Z² hitung < Z² tabel ( ) (dk) maka Ho ditolak H1 diterima yang hasilnya : ada perbedaan nyeri pada saat menstruasi (dismenoroe) sebelum dan sasudah diberi kompres hangat pada mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Kadiri.
Bila nilai Z2 hitung > Z2 tabel ( ) (dk) maka Ho diterima dan H1 ditolak yang hasilnya : tidak ada perbedaan nyeri pada saat menstruasi (dismenoroe) sebelum dan sesudah diberi kompres hangat pada mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Kadiri.
2). Jika p < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima yang hasilnya :
Ada perbedaan nyeri pada saat menstruasi (dismenoroe) sebelum dan sesudah diberi kompres hangat pada mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Kadiri. €
Jika p > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak yang hasilnya
Tidak ada perbedaan nyeri pada saat menstruasi (dismenoroe) sebelum dan sesudah diberi kompres pada mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Kadiri.

BAB 5
ANALISIS HASIL PENELITIAN
5.1 Data Umum
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan umur
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi berdasarkan umur Responden di fakultas kesehatan universitas kadiri kota Kediri, bulan mei 2009.
No Umur Frekuensi (f) Prosentase (%)
1
2 17-20 Tahun
21-25 Tahun 13
17 43,3
56,7
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2009

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (56,7 % ) umur 21-25 Tahun.
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lingkungan
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi berdasarkan Lingkungan Responden di fakultas kesehatan universitas kadiri kota Kediri, bulan mei 2009.
No Lingkungan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1
2 Ramai
Tenang 14
16 46,7
53,3
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2009
Berdasarkan tabel 5.2 diinterpretasikan bahwa (53,3 ) lingkungan tenang
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengatasi Nyeri
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi Mengatasi Nyeri Responden di fakultas kesehatan universitas kadiri kota Kediri, bulan mei 2009.
No Cara Mengatasi Nyeri Frekuensi (f) Prosentase (%)
1
2
3 Minum Analgesik
Beristirahat Tidur
Dibiarkan sambil menahan nyeri 15
5
10 50
16,7
33,3
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2009
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden (50 %) minun analgesik.
5.2 Data Khusus
Bagian ini akan menjabarkan data hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yaitu perbedaan intansitas nyeri pada saat menstruasi (dismenoroe) sebelum dan sesudah diberi kompres hanggat.namun sebelumnya akan disajikan hasil tabulasi data dari masing-masing variabel
5.2.1 Nyeri menstruasi (dismenoroe) sebelum di beri kompres hangat
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi berdasarkan nyeri menstruasi (dismenoroe) sebelum diberi kompres hangat di fakultas kesehatan universitas kadiri Kota Kediri, bulan Mei 2009.
No Skala nyeri Frekuensi (f) Prosentase (%)
1
2
3
4
5 Tidak Nyeri
Nyeri Ringan
Nyeri Sedang
Nyeri Berat
Nyeri Sangat Berat 0
7
18
5
0 0
23,3
60
16,67
0
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2009
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (60 %) dismenoroe sedang
5.2.2 Nyeri Menstruasi (dismenoroe) sesudah diberi kompres hangat
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan nyeri (dismenoroe)sesudah diberi kompres hangat difakultas kesehatan universitas kediri Kota Kediri, bulan Mei 2009.
No Skala nyeri Frekuensi (f) Prosentase (%)
1
2
3
4
5 Tidak Nyeri
Nyeri Ringan
Nyeri Sedang
Nyeri Berat
Nyeri Sangat Berat 9
21
0
0
0 30
70
0
0
0
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer 2009
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (70 %) responden dismeneroe ringan.
5.2.3 Perbedaan Nyeri Pada Saat Menstruasi Sebelum Dan sesudah diberi kompres hangat pada mahasiswi program studi ilmu keperawatan tahun 2009.
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi berdasarkan nyeri (dismenoroe) sebelum sesudah diberi kompres hangat difakultas kesehatan universitas kediri Kota Kediri, bulan Mei 2009.
No Tingkat Nyeri Pemberian Kompres Hangat
Sebelum % Sesudah %
1 Tidak Nyeri 0 0 9 30
2 Nyeri Ringan 7 23,3 21 70
3 Nyeri Sedang 18 60 0 0
4 Nyeri Berat 5 16,7 0 0
5 Nyeri Sangat Berat 0 0 0 0
Jumlah 30 100 30 100
p=0,000 Z=-5,976 N=30
Sumber : Data Primer 2009

Berdasarkan table 5.6 dapat diinterpretasikan bahwa sebelum diberikan kompres hangat 18 responden (60 %) mengalami nyeri sedang, sedangkan setelah diberi kompres hangat 21 responden (70 %) nyeri ringan.
hasil tabulasi diatas didapatkan bahwa responden mengalami penurunan tingkat nyeri dari nyeri ringan dan sedang menjadi tidak nyeri dan dari nyeri berat dan sedang menjadi nyeri ringan Output terakhir ini menghasilkan skor Mann-Whitney skor zhitung: -5,976. Diketahui bahwa p = 0,000 atau probabilitasnya dibawah 0,05 (0,000 < 0,05). Maka hasilnya Ho ditolak dan H1 diterima atau memang ada perbedaan antara sebelum diberi dikompres hangat dan setelah dikompres hangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar